ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan peninjauan atau analisis terhadap sistem yang berjalan yang didalamnya terdapat urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan proses yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses itu dapat dikerjakan dan dokumen apa yang dilibatkan.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen berikut ini akan menganalisis dokumen yang digunakan
dalam prosedur pengolahan data pembayaran pajak yang sedang berjalan di PT.
Bank Jabar Banten KCP Cipanas. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Nama dokumen : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)
Sumber : Wajib Pajak
Fungsi : Menetapkan besarnya tagihan pajak PBB.
Distribusi : untuk diberikan kepada teller.
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
65
66
2. Nama dokumen : Surat Setoran Pajak (SSP)
Sumber : Wajib Pajak
Fungsi : Menetapkan besarnya tagihan pajak SSP.
Distribusi : untuk diberikan kepada teller.
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
3. Nama dokumen : Surat Tanda Terima Setoran (STTS)
Sumber : Teller
Fungsi : Sebagai tanda bukti telah membayar pajak
Distribusi : untuk diberikan kepada wajib pajak
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
4. Nama dokumen : Surat Setoran Pajak PBB (SSB PBB)
Sumber : Teller
Fungsi : Sebagai tanda bukti telah membayar pajak.
Distribusi : untuk diberikan kepada wajib pajak
Rangkap : 5 (lima)
Bentuk : Dokumen
5. Nama dokumen : Slip Setoran
Sumber : Teller
67
Fungsi : Sebagai tanda bukti transaksi pembayaran PBB.
Distribusi : untuk diberikan kepada analisa pajak.
Rangkap : 2 (dua)
Bentuk : Dokumen
6. Nama dokumen : Jurnal Mutasi Perkiraan PBB
Sumber : Teller
Fungsi : Sebagai tanda bukti transaksi pembayaran PBB.
Distribusi : untuk diberikan kepada administrasi.
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
7. Nama dokumen : Surat Penerimaan PBB
Sumber : Teller
Fungsi : Sebagai tanda bukti transaksi pembayaran PBB.
Distribusi : untuk diberikan kepada administrasi.
Rangkap : 1 (satu)
Bentuk : Dokumen
4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan pada Sistem Informasi pembayaran pajak bumi dan bangunan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah
68
yang di hadapi sistem untuk dapat di jadikan landasan usulan perancangan analisis
sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang
ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram aliran dokument (
flowmap).
4.1.2.1 Flow Map
Flow Map berfungsi untuk menggambarkan dokumen yang mengalir dan proses yang dilakukan. Flow Map yang ada di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas adalah sebagai berikut.
4.1.2.1.1 Flowmap Pembayaran PBB yang Sedang Berjalan
Prosedur Sistem Informasi Pembayaran Pajak PBB di deskripsikan sebagai berikut :
1. Wajib pajak memberikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)
kepada teller.
2. Kemudian petugas teller melakukan pengecekan Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang (SPPT). Apabila SPPT tidak sesuai maka dikembalikan
kepada wajib pajak dan apabila sesuai akan dilakukan perhitungan denda
apabila jatuh tempo.
3. Kemudian petugas teller membuat Surat Setoran Pajak PBB (SSP PBB).
4. Setelah proses pembayaran selesai, petugas teller memvalidasi Surat
Setoran Pajak PBB (SSP PBB) dan memberikan Surat Setoran Pajak PBB
(SSP PBB) validasi lembar 1 dan 3 serta mengembalikan Surat
69
Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sebagai bukti pembayaran kepada wajib pajak serta memberikan lembar 2 kepada administrasi dan lembar 5 kepada dispenda.
5. Petugas teller membuat data slip setoran.
6. Petugas teller memberikan slip setoran kepada analisa pajak.
7. Analisa pajak menginputkan data slip setoran pembayaran dan membuat
data penerimaan PBB.
8. Analisa pajak memberikan data penerimaan PBB kepada teller.
9. Kemudian petugas teller membuat jurnal mutasi perkiraan PBB dan
memberikan jurnal mutasi perkiraan PBB kepada administrasi.
10. Administrasi menginputkan data jurnal mutasi perkiraan PBB. Setelah
data jurnal mutasi balance administrasi membuat laporan per minggu.
Lalu menyerahkan laporan per minggu kepada pimpinan untuk
ditandatangani dan setelah ditandatangani diserahkan kepada analisa
pajak.
11. Analisa pajak membuat laporan penerimaan PBB keseluruhan dan
menyerahkan laporan penerimaan PBB keseluruhan kepada administrasi,
pimpinan dan dispenda.
70
Berikut adalah flowmap pembayaran PBB yang sedang berjalan :
WAJIB PAJAK TELLER
SPPT SPPT
Mengecek
Data SPPT
SPPT Tidak Valid
Ya
SPPT
Tidak Jatuh
Tempo
Ya
Hitung Denda
Buat SSP
PBB
5
3 4
3 1 2
SSP PBB 1 SSP PBB
Valid
Validasi
SSP
5
4
2 3
SSP PBB 1
Valid
Buat Data Slip
Setoran
Slip Setoran
Data Penerimaan
PBB
Buat Jurnal
Mutasi
Jurnal Mutasi
ANALISA ADMINISTRASI PIMPINAN DISPENDA
A
Slip Setoran
Input Slip C
Setoran
Jurnal Mutasi
Data
Pembayaran
Input Jurnal Mutasi
Perkiraan PBB
Buat Data
Penerimaan PBB
Data Jurnal Mutasi
Data Penerimaan
PBB Laporan Per
Buat Laporan Per Minggu
Minggu
Menandatangani
Cetak Laporan Per Laporan
Minggu
Laporan Valid
Laporan Per
Minggu
File Laporan
PBB
D
Laporan Valid
Buat Laporan
Penerimaan PBB
Cetak Laporan
3 Laporan 1
2 Penerimaan PBB
Laporan 1
Penerimaan PBB
Laporan 1
Penerimaan PBB
E
Laporan 1 E
Penerimaan PBB
E
SSP PBB 2 SSP PBB 5
Valid B Valid B
Gambar 4.1 Flow Map yang Pembayaran PBB Sedang Berjalan
Keterangan :
SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
SSP PBB : Surat Setoran Pajak PBB
Arsip A : Slip Setoran
71
Arsip B : SSP PBB
Arsip C : Jurnal Mutasi
Arsip D : Laporan Mingguan Valid
Arsip E : Laporan Penerimaan PBB
4.1.2 1.2 Flowmap Pembayaran SSP yang Sedang Berjalan
Prosedur Sistem Informasi Pembayaran Pajak SSP di deskripsikan sebagai berikut:
1. Wajib Pajak memberikan Surat Setoran Pajak (SSP) kepada Teller.
2. Kemudian petugas teller melakukan pengecekan Surat Setoran Pajak
(SSP). Apabila SSP tidak sesuai maka dikembalikan kepada wajib pajak
dan apabila sesuai akan dilakukan perhitungan denda apabila jatuh tempo.
3. Setelah proses pembayaran selesai, petugas teller memvalidasi Surat
Setoran Pajak (SSP) dan memberikan Surat Setoran Pajak (SSP) validasi
lembar 1, 3 dan 5 ebagai bukti pembayaran kepada wajib pajak serta
memberikan lembar 2 kepada administrasi dan lembar 4 diarsipkan.
4. Petugas teller membuat data slip setoran.
5. Kemudian administrasi menginputkan data SSP dan memberikan data SSP
kepada analisa serta memberikan lembar 2 SSP kepada KPPN.
6. Analisa membuat dan mencetak laporan SSP dan memberikan kepada
pimpinan untuk ditandatangani, setelah ditandatangani diserahkan kepada
administrasi pajak.
72
7. Administrasi memberikan laporan lembar 3 kepada KPPN dan
mengarsipkan laporan lembar dua.
Berikut adalah flowmap pembayaran SSP yang sedang berjalan :
WAJIB PAJAK
5
4
3
2
SSP 1
4 5
3
2
SSP 1
5
3
SSP 1
TELLER
5
4
3
2
SSP 1
Mengecek
Data SSP
Tidak
Valid
Ya
4 5
3
2
SSP 1
Tidak Jatuh
Tempo
Ya
Hitung Denda
Validasi
SSP
5
3 4
1 2
SSP
Buat Data Slip
Setoran
Slip Setoran
1
ADMINISTRASI ANALISA PIMPINAN KPPN
2
SSP Data SSP 3 2
2 SSP
Laporan1
2
Input SSP 4
Buat Laporan Menandatangani
Laporan
Data SSP
3
2
Laporan 1
Cetak Laporan Valid
File Laporan
SSP 2 3 3
Laporan1
3 3
Laporan 2 Laporan Valid
Valid
5 6
Gambar 4.2 Flow Map yang Pembayaran SSP Sedang Berjalan Keterangan :
SSP : Surat Setoran Pajak
Arsip A : Slip Setoran
Arsip F : Surat Setoran Pajak
Arsip G : Data SSP
Arsip H : Laporan SSP Valid
73
4.1.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau keseluruhan. Diagram konteks yang sedang berjalan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas adalah sebagai berikut :
Dispenda
Laporan
Data SPPT
Data SSP
Wajib Pajak
Data SSP PBB Valid
Data SSP Valid
Data SPPT
Data SSP Penerimaan
PBB Valid PBB
Laporan Penerimaan PBB Valid
Laporan SSP
SISTEM INFORMASI Laporan Penerimaan PBB
PEMBAYARAN PAJAK Pimpinan
Laporan SSP Valid
Laporan Data
SSP SSP
Valid Valid
KPPN
Gambar 4.3 Diagram Konteks yang Sedang Berjalan
4.1.2.3 Data Flow diagram
Data flow diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Data flow diagram berfungsi untuk menggambarkan arus data dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Pembuatan Data Flow Diagram yang sedang berjalan ini bertujuan untuk menggambarkan sistem yang berjalan sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain, dengan aliran data yang terdapat dalam sistem.
74
4.1.2.3.1 DFD Level 1
Adapun DFD level 1 yang sedang berjalan saat ini di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yaitu :
File Laporan PBB
Data SPPT
Data SSP PBB Valid
Data SPPT 1.0
Wajib Pajak Pembayaran
PBB
Data SSP Valid
2.0
Pembayaran
Data SSP SSP
Data SSP PBB Valid
Laporan Penerimaan
PBB Valid
Dispenda
Laporan
Laporan Penerimaan PBB Penerimaan
PBB Valid
Laporan SSP
Pimpinan
Laporan SSP Valid
File Laporan SSP
Data SSP Valid Laporan SSP Valid
KPPN
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1 yang Sedang Berjalan
75
4.1.2.3.2 DFD Level 2 Proses 1
Adapun DFD level 2 proses 1 yang sedang berjalan saat ini di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yaitu :
Data SPPT
1.2
Data SPPT 1.1
Wajib Pajak Mengecek
Data SPPT
Data SPP
PBB Valid 1.3
Memvalidasi
SSP PBB
Data SPP
PBB Valid
1.4
Data Slip Setoran
Menghitung
Data SPPT Denda dan
Membuat SSP
PBB
Data SSP PBB
1.5
Membuat
Data
Slip Setoran
Laporan Mingguan
Pimpinan Data Laporan
PBB
Data Laporan File Laporan
PBB PBB
Laporan
Mingguan Data Laporan
Valid 1.8 PBB
Membuat
Laporan Data Laporan
Penerimaan PBB
PBB
Laporan
Membuat Data
Penerimaan
PBB
Data
Penerimaan
PBB
1.6
Membuat
Jurnal Mutasi
1.7
Membuat
Laporan
Mingguan
Laporan Penerimaan PBB
Laporan Penerimaan PBB
Dispenda
Penerimaan
PBB Data Jurnal Mutasi
Data SPP PBB Valid
Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1
Yang Sedang Berjalan
Keterangan :
SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
SSP PBB : Surat Setoran Pajak PBB
76
4.1.2.3.3 DFD Level 2 Proses 2
Adapun DFD level proses 2 yang sedang berjalan saat ini di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yaitu :
Data SSP
Wajib Pajak
Data SSP Valid
2.1 Data SPPT
Mengecek
Data SSP
2.3 Data SSP
Memvalidasi
SSP
2.2
Menghitung
Denda
Data SSP
Valid
2.4
Membuat
Data
Slip Setoran
Data Slip Setoran
2.5
Input SSP
Data Laporan SSP
File Laporan
SSP
Data Laporan SSP
Data SSP
Data Laporan
Pimpinan
Data Laporan Valid
Data Laporan Valid
Dispenda
Data SSP Valid
2.6
Membuat
Laporan
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2
Yang Sedang Berjalan
Keterangan :
SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
SSP : Surat Setoran Pajak
77
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
No Permasalahan
1 Kurang optimalnya sistem
pembayaran pajak saat wajib pajak
melakukan transaksi pembayaran
karena sistem masih dilakukan
secara sederhana meskipun
komputer telah tersedia.
2 Kurang efektifnya untuk
mengetahui data pembayaran wajib
pajak yang sudah membayar
ataupun yang belum membayar
pajak karena masih menggunakan
sistem yang manual.
3 Tidak adanya sistem yang ditujukan
untuk wajib pajak yang ingin
mengetahui informasi tagihannya
Penyelesaian
Dengan sistem yang baru dan yang terkomputerisasi diharapkan dapat mempermudah melakukan transaksi pembayaran bagi wajib pajak dan mempermudah proses pengolahan data bagi pihak perusahaan.
Dengan adanya sistem
komputerisasi yang baru dapat
mempermudah proses pencarian
data-data wajib pajak sehingga
tidak akan memakan waktu yang
lama .
Dengan adanya sistem
komputerisasi, pelanggan dapat
melihat jumlah tagihannya dengan
efisien.
78
3 Kurang efektif dalam pembuatan
laporan pembayaran pajak.
4.2. Perancangan Sistem
Dengan sistem yang
terkomputerisasi dapat membuat laporan yang tersortir sehingga laporan dapat ditampilkan sesuai kebutuhan.
Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Pada bagian ini penyusun akan memberikan usulan yang merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan akan membantu dan mempermudah pekerjaan.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang sesuai dengan kebutuhan user atau pemakai sistem itu sendiri. Perancangan sistem atau desain sistem dilakukan apabila tahap dari analisis sistem telah selesai dilakukan. Maka untuk selanjutnya seorang analisis sistem merancang bagaimana membentuk sistem yang baru ataupun memperbaharui sistem yang lama. Tahap inilah yang dinamakan dengan istilah dari perancangan sistem.
79
Adapun tujuan perancangan sistem yang di usulkan yaitu :
1. Memperbaiki pengelolahan data menjadi komputerisasi.
2. Dapat menyimpan data, mengolah data, melakukan pencarian data dan
menampilkan data-data dan cara perhitungan atau informasi secara cepat
dan tepat waktu.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Perangkat lunak yang akan dibangun oleh penulis adalah perangkat lunak sistem informasi pembayaran pajak yang berfungsi sebagai penyedia layanan untuk para pegawai beserta wajib pajak untuk meningkatkan kinerja sehingga pemrosesan data bisa lebih cepat , efektif dan efisien. Perangkat lunak ini digunakan oleh pegawai bagian Teller, Administrasi dan Analisa. Ketiga pengguna tersebut memiliki hak akses di dalam penggunaanya.
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Dalam perancangan prosedur ini meliputi flow map, diagram kontek, data flow diagram dan kamus data yang bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan program dan memudahkan dalam menganalisa alir dokumen.
4.2.3.1 Flow Map
Pada dasarnya flow map sistem yang diusulkan oleh penulis, dalam sistem yang telah berjalan sebelumnya tidak jauh berbeda. Hanya untuk membedakan antara sistem yang sedang berjalan dengan yang diusulkan terletak dalam tata cara
80
proses penginputan data dan penyimpanannya, yaitu dari manual ke metode komputerisasi.
4.2.3.1.1 Flowmap Input Data
1. KPPN memberikan data wajib pajak PBB dan SSP serta data map dan
setoran kepada administrasi.
2. Dispenda memberikan data desa dan data kecamatan kepada administrasi.
3. Kemudian adminstrasi menginputkan semua data yang diberikan KPPN
dan Dispenda ke dalam database.
Berikut adalah flowmap input data yang sedang diusulkan :
KPPN DISPENDA ADMINISTRASI
Data Desa Data Desa
Input Data Desa Data
Base
Data Kecamatan Data Kecamatan
Input Data Kecamatan
Data WP PBB Data WP PBB
Input Data WP
PBB
Data WP SSP Data WP SSP
Input Data WP
SSP
Data Map Data Map
Input Data Map
Data Setoran Data Setoran
Input Data
Setoran
Gambar 4.7 Flow Map Input Data yang Diusulkan
81
4.2.3.1.2 Flowmap Pembayaran PBB
1. Wajib pajak memberikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)
kepada teller.
2. Kemudian petugas teller melakukan pengecekan Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang (SPPT). Apabila SPPT tidak sesuai maka dikembalikan
kepada wajib pajak dan apabila sesuai akan dilakukan proses
pembayaran.
3. Kemudian petugas teller mencetak Surat Tanda Terima Setoran ( STTS).
4. Kemudian petugas Teller memberikan STTS lembar 1 kepada wajib pajak
sebagai bukti pembayaran dan lembar 2 kepada administrasi.
5. Petugas teller membuat data slip setoran.
6. Petugas teller membuat jurnal mutasi untuk melihat balanset data
pembayaran perhari.
7. Analisa pajak mencetak data penerimaan PBB.
8. Administrasi memcetak laporan wajib pajak. Lalu menyerahkan laporan
wajib pajak kepada pimpinan untuk ditandatangani dan setelah
ditandatangani diserahkan kepada analisa pajak.
9. Analisa pajak mencetak laporan transaksi dan laporan penerimaan PBB.
Lalu menyerahkan laporan tersebut kepada pimpinan untuk
ditandatangani.
82
10. Setelah ditandatangani analisa mmeberikan laporan penerimaan PBB
lembar 1 ke administrasi, lembar 2 ke pimpinan dan lembar 3 ke
dispenda.
Berikut adalah flowmap pembayaran PBB yang sedang diusulkan :
WAJIB PAJAK TELLER ANALISA ADMINISTRASI PIMPINAN DISPENDA
SPPT SPPT
Data
Base
SPPT Mengecek
Data SPPT
Cetak Data
Penerimaan PBB
Cetak Laporan Laporan
Wajib Pajak Wajib Pajak
Data Penerimaan
PBB
Menandatangani
Laporan Laporan
J Wajib Pajak
SPPT Cetak STTS Laporan Wajib Laporan Wajib
Pajak Valid Pajak
I
3
2
STTS 1 STTS 1 Laporan
Cetak Laporan Transaksi
Transaksi
Buat Slip Menandatangani
Setoran Laporan Laporan
Transaksi
Slip Laporan
Setoran Transaksi
Laporan
A Transaksi Valid
K
3
Cetak Laporan 2
Penerimaan PBB Laporan 1
Penerimaan PBB
3 Menandatangani
2 Laporan
Laporan 1
Penerimaan PBB
3
2
Laporan 1
Buat Jurnal Mutasi Penerimaan PBB
3
Laporan 1 2
Penerimaan
Jurnal PBB
Mutasi
C Laporan 1 Laporan 2
Penerimaan PBB Penerimaan PBB
M M
STTS 2 L
Gambar 4.8 Flow Map Pembayaran PBB yang Diusulkan
Laporan 3
Penerimaan PBB
M
83
Keterangan :
SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
STTS : Surat Tanda Terima Setoran
Arsip A : Slip Setoran
Arsip C : Jurnal Mutasi
Arsip I : Laporan WP PBB Valid
Arsip J : Data Penerimaan PBB
Arsip K : Laporan Transaksi PBB Valid
Arsip L : STTS
Arsip M : Laporan Penerimaan PBB
4.2.3.1.3 Flowmap Pembayaran SSP
1. Wajib Pajak memberikan Surat Setoran Pajak (SSP) kepada Teller.
2. Kemudian petugas teller melakukan pengecekan Surat Setoran Pajak
(SSP). Apabila SSP tidak sesuai maka dikembalikan kepada wajib pajak
dan apabila sesuai akan dilakukan proses pembayaran.
3. Setelah proses pembayaran selesai, petugas teller memvalidasi Surat
Setoran Pajak (SSP) dan memberikan Surat Setoran Pajak (SSP) validasi
lembar 1, 3 dan 5 ebagai bukti pembayaran kepada wajib pajak sebagai
bukti pembayaran serta memberikan lembar 2 kepada.
4. Petugas teller membuat data slip setoran.
5. Kemudian administrasi menginputkan data SSP lembar 2 dan memberikan
lembar 2 SSP kepada KPPN.
84
6. Administrasi mencetak laporan wajib pajak dan memberikan kepada
pimpinan untuk ditandatangani, setelah ditandatangani diserahkan kepada
analisa pajak.
7. Analisa pajak mencetak laporan transaksi dan laporan penerimaan SSP.
Lalu menyerahkan laporan tersebut kepada pimpinan untuk
ditandatangani.
8. Setelah ditandatangani analisa mmeberikan laporan penerimaan SSP
lembar 1 ke administrasi, lembar 2 ke pimpinan dan lembar 3 ke KPPN.
Berikut adalah flowmap pembayaran SSP yang sedang diusulkan :
WAJIB PAJAK
5
4
2 3
SSP 1
4 5
2 3
SSP 1
5
3
SSP 1
A
TELLER
4 5
2 3
SSP 1
Mengecek
Data SSP
Memvalidasi
SSP
4 5
3
2
SSP 1
Buat Slip
Setoran
Slip
Setoran
ANALISA ADMINISTRASI
SSP 2
Input SSP
Data Base
Cetak Laporan
Wajib Pajak
Laporan Wajib
Pajak Valid
Laporan
Wajib Pajak
O
Cetak Laporan
Transaksi
Laporan
Transaksi
Laporan
Transaksi Valid
P
Cetak Laporan
Penerimaan SSP
Laporan 123
Penerimaan SSP
Laporan Penerimaan 123
SSP
Laporan 1
Penerimaan SSP
7
Q
PIMPINAN KPPN
2
SSP
N
Laporan
Wajib Pajak
Menandatangani
Laporan
Laporan Wajib
Pajak
Laporan
Transaksi
Menandatangani
Laporan
Laporan
Transaksi
Laporan 123
Penerimaan PBB
Menandatangani
Laporan
Laporan 123
Penerimaan SSP
Laporan 3
Penerimaan SSP
Laporan 2
Penerimaan SSP
7
Q
Q
Gambar 4.9 Flow Map Pembayaran SSP yang Diusulkan
85
Keterangan :
SSP : Surat Setoran Pajak
Arsip A : Slip Setoran
Arsip N : SSP
Arsip O : Laporan WP SSP Valid
Asrip P : Laporan Transaksi SSP Valid
Arsip Q : Laporan Penerimaan SSP Valid
4.2.3.1.4 Flowmap Tampil Tagihan
1. Wajib Pajak memasukan data wajib pajak yaitu NOP apabila ingin melihat data pembayaran PBB tetapi apabila wajib pajak ingin melihat data pembayaran SSP maka memasukan sata wajib pajak yaitu NPWP.
2. Setelah wajib pajak memasukan NOP atau NPWP maka akan tampil data data tagihan pembayaran pajak PBB atau SSP yang belum dibayar.
Berikut adalah flowmap tampil tagihan yang sedang diusulkan :
PELANGGAN ADMINISTRATOR
Data Wajib
Pajak Data
Base
Input Data
Wajib Pajak
Data Tagihan
Wajib Pajak
Gambar 4.10 Flow Map Tampil Tagihan yang Diusulkan
86
4.2.3.2 Diagram Kontek
Diagram konteks merupakan diagram tingkat atas, yaitu diagram dari sebuah sistem informasi yang menjelaskan hubungan sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar di bawah ini sebagai berikut :
Dispenda
Data Data
Kecamatan Desa
Data SPPT
Data SSP
NOP
NPWP
Laporan
Penerimaan
PBB
Laporan Penerimaan PBB Valid
Laporan SSP
Wajib Pajak
SISTEM INFORMASI Laporan Penerimaan PBB
PEMBAYARAN PAJAK Pimpinan
Data STTS
Tampil Tagihan
Laporan SSP Valid
Data SSP Valid Data Map
Data Setoran
Data SPPT Data WP SSP
Data WP PBB
KPPN
Laporan SSP
Valid
Data SSP Valid
Gambar 4.11 Diagram Kontek yang Diusulkan
4.2.3.3 Data Flow Diagram
Data flow diagram merupakan alat bantu grafis untuk menguraikan dan menganalisis pergerakan data yang melalui suatu sistem, termasuk proses data dari penyimpanan data. Data flow diagram dari Sistem Informasi Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
87
4.2.3.3.1 DFD Level 1
Adapun DFD level 1 yang diusulkan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yaitu :
Data Kecamatan
T_JURNAL
Data Jurnal Mutasi
Data Transaksi
T_TRANSAKSI
PBB Data STTS
Data SPPT
Data STTS
T_KECAMATAN Data Kecamatan
Dispenda
Laporan Penerimaan
PBB Valid
Data Desa
Data Kecamatan
Data WP PBB
Data Desa
Data Desa
Data Setoran
Data Setoran
Data Map
Data Map
1.0 Data WP
Input Data SSP
T_DESA
T_SETORAN
T_MAP
T_WP_SSP
Data WP PBB
Data SPPT
Wajib Pajak
Data SSP Valid
Data SSP
NOP
TampilTagihan
NPWP
Data Transaksi PBB 4.0
Monitoring
Tagihan
Data SPPT Data WP SSP
2.0
Pembayaran T_WP_PBB
PBB Data WP PBB Data Setoran
Data Map
Laporan
Laporan Penerimaan PBB Penerimaan
PBB Valid
3.0 Laporan SSP
Pembayaran Pimpinan
SSP Laporan SSP Valid
Data SSP Valid
Laporan SSP Valid
KPPN
Data WP SSP
Data SSP
Data SSP
Data Transaksi SSP
Data Transaksi SSP T_TRANSAKSI
SSP
Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 1 yang Diusulkan
88
4.2.3.3.2 DFD Level 2 Proses 1
Adapun DFD level 2 pproses 1 yang diusulkan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yaitu :
DISPENDA
KPPN
Data Desa
Data Kecamatan
Data WP PBB
Data WP SSP
Data Map
1.1
Input Data Desa
1.2
Input Data
Kecamatan
1.3
Input Data WP
PBB
1.4
Input Data WP
SSP
1.5
Data Desa
T_Desa
Data Kecamatan
Data Desa
Data Kecamatan
T_Kecamatan
Data Desa
Data WP PBB
T_WP_PBB
Data WP SSP
Data WP SSP
T_WP_SSP
Data Map
Data Map
Data Setoran
Input Data Map
1.6
Input Data
Setoran
T_Map
Data Setoran
Data Setoran
T_Setoran
Gambar 4.13 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 yang Diusulkan
89
4.2.3.3.3 DFD Level 2 Proses 2
Adapun DFD level 2 proses 3 yang diusulakn di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yaitu :
Data SPPT
Data SPPT
Wajib Pajak
2.1
Mengecek
Data
SPPT
Data SPPT
T_WP_PBB
Data SPPT
T_Jurnal
Data STTS
Data Jurnal
Mutasi
2.2 Data STTS
Cetak STTS
Data Penerimaan
2.4 PBB
Membuat
Jurnal Mutasi
Data Jurnal
Mutasi
Laporan
2.5 Wajib
T_Transaksi_PBB Data WP PBB
Data Transaksi
2.3
Cetak Data
Penerimaan
PBB
Cetak
Laporan
Wajib Pajak
Dispenda
Laporan
Penerimaan
Pajak
2.6
Cetak
Laporan
Transaksi
Pimpinan
Laporan
Wajib Pajak
Valid
Laporan Transaksi
PBB Valid 2.7
Cetak
Laporan
Penerimaan
PBB
Laporan Transaksi valid
Laporan Penerimaan PBB
Laporan Penerimaan PBB Valid
Gambar 4.14 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2 yang Diusulkan
90
4.2.3.3.4 DFD Level 2 Proses 3
Adapun DFD level 2 proses 3 yang diusulkan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yaitu :
Data SSP
Data SSP
Wajib Pajak
3.1
Mengecek
Data
SSP
Data SSP
Data SSP
T_WP_SSP
KPPN
Laporan
SSP
3.6
Cetak
Laporan
SSP
3.2 Data SSP
Input SSP T_Transaksi_SSP
Data Transaksi
SSP
Data Transaksi
SSP
Data
Wajib
3.3 Pajak SSP
3.5 Cetak Data SSP
Cetak
Laporan
Transaksi
Laporan
Laporan Transaksi
Transaksi
Valid
Data SSP
Data
3.4 Wajib
Cetak Pajak SSP
Laporan
SSP
Laporan
SSP
Pimpinan
Laporan Wajib
Pajak
Laporan
Wajib Pajak
Valid
Laporan
Wajib Pajak
Gambar 4.15 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3 yang Diusulkan
91
4.2.3.3.5 DFD Level 2 Proses 4
Adapun DFD level 2 proses 4 yang diusulakn di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas yaitu :
Tampil Tagihan PBB
NOP
WP
NPWP
Tampil Tagihan SSP
4.1 Data Transaksi PBB
Input NOP
4.2 Data Transaksi SSP
Input NPWP
T_Transaksi_PBB
T_Transaksi_SSP
Gambar 4.16 Data Flow Diagram Level 2 Proses 4 yang Diusulkan
4.2.3.4 Kamus data
Kamus data (Data Dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan -kebutuhan informasi dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir dari sistem dengan lengkap, kamus data tersebut adalah sebagai berikut :
1. Nama arus data : Data SPPT
Alias : –
Aliran : Entitas Wajib Pajak PBB- Proses 2.1, Proses 2.1 –
T_WP_PBB, Proses 2.1- Proses 2.2, Proses 2.1Entitas Wajib Pajak PBB
92
Atribut : NOP, Nama_WP_PBB, Alamat_WP_PBB,
Nama_Objek_Pajak_PBB, Nominal_Bayar_PBB,
Tgl_Jatuh_Tempo_PBB, Luas (M2), Per (M2)
2. Nama arus data : Data STTS
Alias : –
Aliran : Proses 2.2 – T_Transaksi, Proses 2.2 – Entitas
Wajib Pajak PBB
Atribut
3. Nama Arus Data
Alias
Aliran
Atribut
:NOP, Nama_WP_PBB, Nama_Desa,
Nama_Kecamatan, Nominal_Bayar_PBB,
Tgl_Jatuh_Tempo_PBB, Denda_PBB,
Total_Bayar_PBB, Tgl_Pembayaran_PBB,
Tahun_Pajak_PBB
: Data SSP
: –
: Entitas Wajib Pajak SSP – Proses 3.1, Proses 3.1 –
Entitas Wajib Pajak SSP, Proses 3.1 – T_WP_SSP,
Proses 3.1 – Proses 3.2, Proses 3.2 –
T_Transaksi_SSP, Proses 3.3 – Proses 3.4
: NPWP, Nama_WP_SSP, Alamat_WP_SSP,
Kode_Map, Kode_Setoran, Tahun_Pajak_SSP, Nominal_Bayar_SSP
93
4. Nama arus data : Data Penerimaan PBB
Alias : –
Aliran : Proses 2.3 – Proses 2.4
Atribut : Nama_Desa, Nama_Kecamatan,
Tahun_Pajak_PBB, Total_Bayar_PBB
5. Nama arus data : Data Jurnal
Alias : –
Aliran : Proses 2.4 – T_Jurnal, Proses 2.4 – Proses 2.5
Atribut : Tgl, Keterangan, Debit, Kredit
6. Nama arus data : Data Wajib Pajak PBB
Alias : –
Aliran : T_WP_PBB – Proses 2.3, Entitas KPPN – Proses
1.4, Proses 1.4 – T_WP_PBB
Atribut : NOP, Nama_WP_PBB, Alamat_WP_PBB,
Nama_Objek_Pajak_PBB, Telepon_WP_PBB,
Kode_Desa, Kode_Kecamatan
7. Nama arus data : Data Wajib Pajak SSP
Alias : –
94
Aliran : T_WP_SSP – Proses 3.3, T_WP_SSP – Proses
3.4, Entitas KPPN – Proses 1.3, Proses 1.3 –
T_WP_SSP
Atribut : NPWP, Nama_WP_SSP, Alamat_WP_SSP,
Nama_Objek_Pajak_SSP, Telepon_WP_SSP,
Kode_Map, Kode_Setoran
8. Nama Arus data : Data Transaksi PBB
Alias : –
Aliran : T_Transaksi_SSP- Proses 2.3, Proses 4.1 –
T_Transaksi PBB
Atribut :NOP, Tahun_Pajak_PBB, Tgl_Jatuh_Tempo_PBB,
Nominal_Bayar_PBB, Lama_Jatuh_Tempo_PBB,
Denda_PBB, Total_Bayar_PBB,
Tgl_Pembayaran_PBB, Luas_Bumi, Biaya_Bumi,
Jumlah_Biaya_Bumi, Luas_Bangunan,
Biaya_Bangunan, Jumlah_Biaya_Bangunan,
Jumlah_Biaya_Bumi_dan_Bangunan
9. Nama Arus data : Data Transaksi SSP
Alias : –
Aliran : T_Transaksi_SSP- Proses 3.3, T_Transaksi_SSP-
Proses 3.5, Proses 4.2 – T_Transaksi_SSP
95
Atribut : NPWP, Tahun_Pajak_SSP,
Tgl_Jatuh_Tempo_SSP, Nominal_Bayar_SSP,
Lama_Jatuh_Tempo_SSP, Denda_SSP,
Total_Bayar_SSP, Tgl_Pembayaran_SSP
10. Nama arus data : Data Kecamatan
Alias : –
Aliran : Entitas Dispenda – Proses 1.2, Proses 1.2 –
T_Kecamatan, T_Kecamatan – Proses 1.1
Atribut : Kode_Kecamatan, Nama_Kecamatan
11. Nama arus data : Data Desa
Alias : –
Aliran : Entitas Dispenda – Proses 1.1, Proses 1.1 –
T_Desa, T_Desa – Proses 1.3
Atribut : Kode_Desa, Kode_Kecamatan, Nama_Desa
12. Nama arus data : Data Map
Alias : –
Aliran : Entitas KPPN – Proses 1.5, Proses 1.5 – T_Map,
T_Map – Proses 1.4
Atribut : Kode_Map, Kode_Setoran, Nama_Map
96
13. Nama arus data : Data Setoran
Alias : –
Aliran : Entitas KPPN – Proses 1.6, Proses 1.6 -T_Setoran,
T_Setoran – Proses 1.5
Atribut : Kode_Setoran, Nama_Setoran
14. Nama arus data : Laporan Wajib Pajak PBB
Alias : –
Aliran : Proses 1.5 – Entitas Pimpinan, Entitas Pimpinan –
Proses 1.6
Atribut : NOP, Nama_WP_PBB, Nama_Desa,
Nama_Kecamatan, Nominal_Bayar_PBB,
Tahun_Pajak_PBB, Status_Pembayaran_PBB,
Denda_PBB, Total_Bayar_PBB
15. Nama arus data : Laporan Wajib Pajak SSP
Alias : –
Aliran : Proses 2.4 – Entitas Pimpinan, Entitas Pimpinan –
Proses 2.4
Atribut : NPWP, Nama_WP_SSP, Nama_Map,
Nominal_Bayar_SSP, Tahun_Pajak_SSP,
97
Status_Pembayaran_SSP, Denda_SSP,
Total_Bayar_SSP
16. Nama arus data : Laporan Transaksi PBB
Alias : –
Aliran : Proses 1.6 – Entitas Pimpinan, Entitas Pimpinan –
Proses 1.7, Proses 1.6 – Proses 1.7
Atribut : NOP, Nama_Desa, Tahun_Pajak_PBB,
Total_Bayar_PBB
17. Nama arus data : Laporan Transaksi SSP
Alias : –
Aliran : Proses 2.5 – Entitas Pimpinan, Entitas Pimpinan –
Proses 2.5, Proses 2.5 – Proses 2.6
Atribut : NPWP, Nama_Map, Tahun_Pajak_SSP,
Total_Bayar_SSP
18. Nama arus data : Laporan Penerimaan PBB
Alias : –
Aliran : Proses 1.7 – Entitas Pimpinan, Entitas Pimpinan –
Proses 1.7, Proses 17 – Entitas Dispenda
Atribut : NOP, Nama_Wajib_Pajak_PBB,
Nama_Kecamatan, Nama_Desa,
Tahun_Pajak_PBB, Total_Bayar_PBB
98
19. Nama arus data : Laporan SSP
Alias : –
Aliran : Proses 2.6 – Entitas Pimpinan, Entitas Pimpinan –
Proses 2.6, Proses 1.6 – Entitas KPPN
Atribut : NPWP, Nama_Wajib_Pajak_SSP, Nama_Map,
Nama_Setoran, Tahun_Pajak_SSP,
Total_Bayar_SSP
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan Database dalam sistem informasi pembayaran ditujukan agar dalam pengoperasian dan pengimplementasian, dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap serta dapat membantu mempermudah proses manipulasi data. Pada perancangan basis data ini akan dibahas mengenai Normalisasi, Relasi Tabel, Entity-Relationship Diagram (ERD), Struktur File dan Kodifikasi.
4.2.4.1 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasikan tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.
99
1. Bentuk Unnormal
NOP, Nama_WP_PBB, Alamat_WP_PBB, Nama_Objek_Pajak_PBB,
Nominal_Bayar_PBB, Tgl_Jatuh_Tempo_PBB, Luas (M2), Per (M2),
NOP, Nama_WP_PBB, Nama_Desa, Nama_Kecamatan,
Nominal_Bayar_PBB, Tgl_Jatuh_Tempo_PBB, Denda_PBB,
Total_Bayar_PBB, Tgl_Pembayaran_PBB, Tahun_Pajak_PBB, NPWP,
Nama_WP_SSP, Alamat_WP_SSP, Kode_Map, Kode_Setoran,
Tahun_Pajak_SSP, Nominal_Bayar_SSP, Nama_Desa,
Nama_Kecamatan, Tahun_Pajak, Total_Bayar, Tgl, Keterangan, Debit,
Kredit, NOP, Nama_WP_PBB, Alamat_WP_PBB,
Nama_Objek_Pajak_PBB, Telepon_WP_PBB, Kode_Desa,
Kode_Kecamatan, NPWP, Nama_WP_SSP, Alamat_WP_SSP,
Nama_Objek_Pajak_SSP, Telepon_WP_SSP, Kode_Map,
Kode_Setoran, NOP, Tahun_Pajak_PBB, Tgl_Jatuh_Tempo_PBB,
Nominal_Bayar_PBB, Lama_Jatuh_Tempo_PBB, Denda_PBB,
Total_Bayar_PBB, Tgl_Pembayaran_PBB, Luas_Bumi, Biaya_Bumi,
Jumlah_Biaya_Bumi, Luas_Bangunan, Biaya_Bangunan,
Jumlah_Biaya_Bangunan, Jumlah_Biaya_Bumi_dan_Bangunan, NPWP,
Tahun_Pajak_SSP, Tgl_Jatuh_Tempo_SSP, Nominal_Bayar_SSP,
Lama_Jatuh_Tempo_SSP, Denda_SSP, Total_Bayar_SSP,
Tgl_Pembayaran_SSP, Kode_Kecamatan, Nama_Kecamatan,
Kode_Desa, Kode_Kecamatan, Nama_Desa, Kode_Map, Kode_Setoran, Nama_Map, Kode_Setoran, Nama_Setoran, NOP, Nama_WP_PBB,
100
Nama_Desa, Nama_Kecamatan, Nominal_Bayar_PBB,
Tahun_Pajak_PBB, Status_Pembayaran_PBB, Denda_PBB,
Total_Bayar_PBB, NPWP, Nama_WP_SSP, Nama_Map,
Nominal_Bayar_SSP, Tahun_Pajak_SSP, Status_Pembayaran_SSP,
Denda_SSP, Total_Bayar_SSP, NOP, Nama_Desa, Tahun_Pajak_PBB,
Total_Bayar_PBB, NPWP, Nama_Map, Tahun_Pajak_SSP,
Total_Bayar_SSP, NOP, Nama_Wajib_Pajak_PBB, Nama_Kecamatan,
Nama_Desa, Tahun_Pajak_PBB, Total_Bayar_PBB, NPWP,
Nama_Wajib_Pajak_SSP, Nama_Map, Nama_Setoran,
Tahun_Pajak_SSP, Total_Bayar_SSP
2. Normal Kesatu
NOP, Nama_Wajib_Pajak_PBB, Alamat_WP_PBB,
Nama_Objek_Pajak_PBB, Nominal_Bayar_PBB,
Tgl_Jatuh_Tempo_PBB, Nama_Desa, Nama_Kecamatan, Denda_PBB,
Total_Bayar_PBB, Tgl_Pembayaran_PBB, Tahun_Pajak_PBB, NPWP,
Nama_Wajib_Pajak_SSP, Alamat_WP_SSP, Kode_Map, Kode_Setoran,
Tahun_Pajak_SSP, Nominal_Bayar_SSP, Telepon_WP_PBB,
Kode_Desa, Kode_Kecamatan, Nama_Objek_Pajak_SSP,
Telepon_WP_SSP, Lama_Jatuh_Tempo_PBB, Luas_Bumi,
Biaya_Bangunan, Jumlah_Biaya_Bumi, Luas_Bangunan,
Biaya_Bangunan, Jumlah_Biaya_Bangunan,
Jumlah_Biaya_Bumi_dan_Bangunan, Tgl_Jatuh_Tempo_SSP,
101
Lama_Jatuh_Tempo_SSP, Denda_SSP, Total_Bayar_SSP,
Tgl_Pembayaran_SSP, Status_Pembayaran_PBB,
Status_Pembayaran_SSP, Nama_Map, Nama_Setoran
3. Normal Kedua
T_WP : NOP*, Nama_WP_PBB, Alamat_WP_PBB,
Nama_Objek_Pajak_PBB, Nominal_Bayar_PBB,
Telepon_WP_PBB, Denda_PBB,
Total_Bayar_PBB, Tgl_Pembayaran_PBB,
Tahun_Pajak_PBB, Lama_Jatuh_Tempo_PBB,
Status_Pembayaran_PBB, Tgl_Jatuh_Tempo_PBB,
Luas_Bumi, Luas_Bangunan, Biaya_Bumi,
Biaya_Bangunan,Jumlah_biaya_Bumi,Jumlah_Biay
a_Bangunan,Jumlah_Biaya_Bumi_dan_Bangunan
T_Desa : Kode_Desa*,Nama_Desa
T_Kecamaatn : Kode_Kecamatan*, Nama_Kecamatan
T_WP_SSP : NPWP*, Nama_WP_SSP, Alamat_WP_SSP,
Telepon_WP_SSP,Nama_Objek_Pajak_SSP,Tahun_ Pajak_SSP,Nominal_Bayar_SSP,Tgl_Jatuh_Tempo _SSP, Lama_Jatuh_Tempo_SSP, Denda_SSP, Total_Bayar_SSP,Tgl_Pembayaran_SSP,Status_Pe
mbayaran_SSP
T_Map : Kode_Map*, Nama_Map
T_Setoran : Kode_Setoran*, Nama_Setoran
102
4. Normal Ketiga
T_WP : NOP*, Kode_Desa**, Kode_Kecamatan**,
NPWP**,Nama_WP_PBB,Alamat_WP_PBB,
Nama_Objek_Pajak_PBB, Telepon_WP_PBB,
T_Desa : Kode_Desa*,Kode_Kecamatan**, Nama_Desa
T_Kecamatan : Kode_Kecamatan*, Nama_Kecamatan
T_WP_SSP : NPWP*, Kode_Map**, Kode_Setoran**,
Nama_WP_SSP, Alamat_WP_SSP,
Telepon_WP_SSP, Nama_Objek_Pajak_SSP
T_Map : Kode_Map*, Kode_Setoran**, Nama_Map
T_Setoran : Kode_Setoran*, Nama_Setoran
T_Transaksi PBB : NOP*, Tahun_Pajak_PBB, Tgl_Jatuh_Tempo_PBB,
Nominal_Bayar_PBB, Lama_Jatuh_Tempo_PBB,
Denda_PBB, Total_Bayar_PBB,
Tgl_Pembayaran_PBB, Status_Pembayaran_PBB, Luas_Bumi,Luas_Bangunan,Biaya_Bumi,Biaya_B angunan,Jumlah_biaya_Bumi,Jumlah_Biaya_Bang unan,Jumlah_Biaya_Bumi_dan_Bangunan
T_Transaksi_SSP : NPWP*, Tahun_Pajak_SSP,
Tgl_Jatuh_Tempo_SSP, Nominal_Bayar_SSP,
Lama_Jatuh_Tempo_SSP, Denda_SSP,
Total_Bayar_SSP, Tgl_Pembayaran_SSP,
Status_Pembayaran_SSP
Relasi Tabel
Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabeltabel yang menunjang entitas dan relasinya, yang berfungsi untuk mengakses data item sedemikian rupa sehingga database menjadi mudah dimodifikasi. Berikut ini adalah tabel relasi yang menggambarkan hubungan antar tabel yang terdapat pada database PT.Bank Jabar Banten KCP Cipanas yang digunakan pada sistem informasi pembayaran pajak :
T_WP_PBB
– NOP*
– Nama_WP_PBB
– Alamat_WP_PBB
– Telepon_PBB
– NPWP**
– Kode_Desa**
– Kode_Kecamatan**
T_KECAMATAN
– Kode_Kecamatan*
– Nama_Kecamatan
T_WP_SSP
– NPWP*
– Nama_WP_PBB
– Alamat_WP_PBB
– Telepon_PBB
– Kode_Map**
– Kode_Setoran**
T_SETORAN
– Kode_Setoran*
– Nama_Setoran
T_DESA
– Kode_Desa*
– Nama_Desa
– Kode_Kecamatan**
T_MAP
– Kode_Map*
– Nama_Map
– Kode_Setoran**
T_TRANSAKSI PBB
– Tahun_Pajak_PBB
– Tgl_Jatuh_Tempo_PBB
– Nominal_Bayar_PBB
– Lama_Jatuh_Tempo_PBB – Denda_PBB
– Total_Bayar_PBB
– Tgl_Pembayaran_PBB
– Status_Pembayaran_PBB
– Luas_Bumi
– Luas_Bangunan
– Biaya_Bumi
– Biaya_Bangunan
– Jumlah_Biaya_Bumi
– Jumlah_Biaya_Bangunan
– Jumlah_Biaya_Bumi_dan_Bangunan
– NOP**
T_TRANSAKSI SSP
– Tahun_Pajak_SSP
– Tgl_Jatuh_Tempo_SSP
– Nominal_Bayar_SSP
– Lama_Jatuh_Tempo_SSP – Denda_SSP
– Total_Bayar_SSP
– Tgl_Pembayaran_SSP
– Status_Pembayaran_SSP
– NPWP**
Relasi Tabel
Entity Relation Diagram
Entity Relation Diagram (ERD) adalah pengekspresian dari keadaan sebenarnya ke dalam kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas melalui relasi diantara entitas-entitas tersebut. Adapun Diagram ERD pada sistem informasi pembayaran pajak adalah sebagai berikut:
memiliki
n 1 1
TRANSAKSI SSP WAJIB PAJAK
SSP
1
1
WAJIB PAJAK
PBB
1
melakukan
n
TRANSAKSI PBB
memiliki 1 MAP
1 1
memiliki
1
KECAMATAN
1
memiliki
1
SETORAN
DESA
mempunyai
ERD
Struktur File
Struktur file yang akan digunakan didalam perancangan sistem ini akan menentukan struktur fisik database yang menunjukan struktur dari elemen -elemen yang menyatakan panjang data dan file datanya. Pengembangan struktur file yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :
1. Struktur file Wajib Pajak PBB
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data diri dari Wajib Pajak dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Wajib Pajak
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : NOP
Struktur File Wajib Pajak
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 NOP Vachar 50 Atribut Kunci
2 Nama_WP_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
3 Alamat_WP_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
4 Nama_Objek_Pajak_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
5 Telepon_WP_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
6 Kode_Desa Varchar 50 Foreign Key
7 Kode_Kecamatan Varchar 50 Foreign Key
8 NPWP Varchar 50 Foreign Key
2. Struktur file Desa
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data dari Desa dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Desa
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : Kode_Desa
Struktur File Desa
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 Kode_Desa Varchar 50 Atribut Kunci
2 Kode_Kecamatan Varchar 50 Foreign Key
3 Nama_Desa Varchar 50 Atribut Penyerta
3. Struktur file Kecamatan
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data dari Kecamatan dengan
spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Kecamatan
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : Kode_Kecamatan
Struktur File Kecamatan
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 Kode_Kecamatan Varchar 50 Atribut Kunci
2 Nama_Kecamatan Varchar 50 Atribut Penyerta
4. Struktur file Transaksi PBB
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data diri dari Transaksi
Wajib Pajak dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Transaksi PBB
Media Penyimpanan : Hardisk
Foreign Key : NOP
Struktur File Transaksi PBB
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 NOP Varchar 50 Foreign Key
2 Tahun_Pajak_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
3 Tgl_Jatuh_Tempo_PBB Datetime 8 Atribut Penyerta
4 Nominal_Bayar_PBB Numeric 9 Atribut Penyerta
5 Lama_Jatuh_Tempo_PBB Numeric 9 Atribut Penyerta
6 Denda_PBB Numeric 9 Atribut Penyerta
7 Total_Bayar_PBB Numeric 9 Atribut Penyerta
8 Status_Pembayaran_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
9 Tgl_Pembayaran_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
5. Struktur file Jurnal
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data jurnal dengan
spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Jurnal
Media Penyimpanan : Hardisk
Struktur File Jurnal
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 Kode_Kecamatan Varchar 50 Foreign Key
2 Tgl Varchar 50 Atribut Penyerta
3 Keterangan Varchar 50 Atribut Penyerta
4 Debit Numeric 9 Atribut Penyerta
5 Kredit Numeric 9 Atribut Penyerta
6. Struktur file Wajib Pajak SSP
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data diri dari Wajib Pajak
dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Wajib Pajak
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : NPWP
Struktur File Wajib Pajak SSP
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 NPWP Vachar 50 Atribut Kunci
2 Nama_WP_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
3 Alamat_WP_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
4 Nama_Objek_Pajak_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
5 Telepon_WP_PBB Varchar 50 Atribut Penyerta
6 Kode_Map Varchar 50 Foreign Key
7 Kode_Setoran Varchar 50 Foreign Key
7. Struktur file Map
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data dari Map dengan
spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Map
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : Kode_Map
Struktur File Map
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 Kode_Map Varchar 50 Atribut Kunci
2 Kode_Setoran Varchar 50 Foreign Key
3 Nama_Map Varchar 50 Atribut Penyerta
8. Struktur file Setoran
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data dari Jenis Setoran
dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Setoran
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : Kode_Setoran
Struktur File Kecamatan
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 Kode_Setoran Varchar 50 Atribut Kunci
2 Nama_Setoran Varchar 50 Atribut Penyerta
9. Struktur file Transaksi SSP
Pada file ini menerangkan tentang field mengenai data diri dari Transaksi Wajib Pajak dengan spesifikasi fieldnya adalah sebagai berikut:
Nama file : Transaksi
Media Penyimpanan : Hardisk
Foreign Key : NPWP
Struktur File Transaksi SSP
No Nama Atribut Type Length Keterangan
1 NPWP Varchar 50 Foreign Key
2 Tahun_Pajak_SSP Varchar 50 Atribut Penyerta
3 Tgl_Jatuh_Tempo_SSP Datetime 8 Atribut Penyerta
4 Nominal_Bayar_SSP Numeric 9 Atribut Penyerta
5 Lama_Jatuh_Tempo_SSP Numeric 9 Atribut Penyerta
6 Denda_SSP Numeric 9 Atribut Penyerta
7 Total_Bayar_SSP Numeric 9 Atribut Penyerta
8 Status_Pembayaran_SSP Varchar 50 Atribut Penyerta
9 Tgl_Pembayaran_SSP Varchar 50 Atribut Penyerta
4.2.4.5 Kodifikasi
Kodifikasi merupakan suatu proses mempermudah dalam pengelompokan dan pemprosesan data yang terdapat dalam basis data, selain itu juga dapat menghindarkan dari kesalahan dalam penginputan data. Kodefikasinya adalah sebagai berikut:
1. Field Kunci : Wajib Pajak PBB
xxxx xxx xxx xxxxxxx
No. Urut Wajib Pajak No. Urut Desa
No. Urut Kecamatan No. Urut Daerah
3205.190.002.02600030 = 3205 ( nomor urut daerah), 190 ( nomor urut kecamatan),
002 ( nomor urut desa), 02600030 ( nomor urut wajib pajak)
2. Field Kunci : Desa
xxxx xxx xxx
No. Urut Desa
No. Urut Kecamatan No. Urut Daerah
3205.190.002 = 3205 ( nomor urut daerah), 190 ( nomor urut kecamatan), 002 ( nomor urut desa)
113
3. Field Kunci : Kecamatan
xxxx xxx xxx
No. Urut Rekening No. Rekening
No. Urut Daerah
3205.044.682 = 3205 ( nomor urut daerah), 044 ( nomor rekening), 682 ( nomor urut rekening)
4. Field Kunci : Wajib Pajak SSP
xx xxx xxx x xxxx xxxx
No.Status WP No.KPP
No.Pengaman No.Registrasi No.Identitas WP
01.855.081.4.055.000 = 01 ( nomor identitas WP), 855.081 ( nomor Registrasi),
4 ( nomor pengaman), 055 ( nomor KPP), 000 (nomor status WP)
4.2.5 Perancangan Antar Muka
Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat maka akan dibuatkan suatu aplikasi program yang berisikan tentang perancangan input dan output yang dijadikan acuan oleh pemakai (user) dalam menjalankan program yang telah dibuat.
114
4.2.5.1 Struktur Menu
Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer sehingga pada saat menjalankan program komputer, user tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan. Pada perancangan ini dibuat menu yang dapat mengintegrasikan seluruh data dalam suatu sistem dan disertai dengan instruksi yang ada pada pilihan menu tersebut. Adapun menu tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
MENU UTAMA
Data PBB
Data WP PBB
Data Desa
Data Kecamatan
Data Transaksi
PBB
Data Jurnal
Data SSP PROSES LAPORAN ABOUT EXIT
Data WP SSP
Lap Wajib Pajak
Pembayaran
Data Map
PBB
Lap Transasksi
Penbayaran
Data Setoran
SSP
Lap Penerimaan
Data Transaksi
Cari Data
SSP
Gambar 4.19 Struktur Menu
115
4.2.5.2 Perancangan Input
Rancangan masukan yaitu desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Rancangan masukan data ini harus dapat memberikan penjelasan dari pemakai, baik dari bentuk maupun dari masukan –
masukan yang harus di isi. Untuk lebih jelasnya bentuknya dapat di lihat berikut :
BANK JABAR BANTEN
LOGO PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
JENIS
O PBB TAMPIL
EXIT
O PPh
Gambar 4.20 Login Wajib Pajak
BANK JABAR BANTEN
LOGO PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
v
MASUK CANCEL
Gambar 4.21 Login Admin
116
1. Tampilan Menu Utama
Berikut tampilan menu utama :
MENU UTAMA
DATA PBB DATA SSP PROSES LAPORAN ABOUT EXIT
Gambar 4.22 Menu Utama
2. Tampilan Input Data Wajib Pajak PBB
Berikut tampilan input data wajib pajak PBB :
BANK JABAR BANTEN
LOGO PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
Data Wajib Pajak
INPUT VIEW
NOP
Nama ADD
Alamat SAVE
Telepon
Kode Desa CANCEL
Kode Kecamatan
NPWP
EDIT EXIT DELETE
Gambar 4.23 Perancangan Input Data Wajib Pajak PBB
117
3. Tampilan Input Data Desa
Berikut tampilan input data desa :
LOGO
Data Desa
BANK JABAR BANTEN
PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
INPUT VIEW
Kode Desa
Kode Kecamatan
Nama Desa
ADD SAVE CANCEL
EDIT EXIT DELETE
Gambar 4.24 Perancangan Input Data Desa
4. Tampilan Input Data Kecamatan
Berikut tampilan input data kecamatan :
LOGO
BANK JABAR BANTEN
PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
Data Kecamatan
INPUT VIEW
Kode Kecamatan
Nama Kecamatan
ADD SAVE CANCEL
EDIT EXIT DELETE
Gambar 4.25 Perancangan Input Data Kecamatan
118
5. Tampilan Input Data Transaksi PBB
Berikut tampilan input data transaksi PBB :
LOGO
Data Transaksi
BANK JABAR BANTEN
PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
INPUT
NOP
Tahun yang Dibayar
Tgl Jatuh Tempo
Lama Jatuh Tempo
Denda
Total Bayar
Tgl Pembayaran
ADD SAVE
EDIT
VIEW
BUMI
Luas ( M2 )
Biaya Per ( M2 )
BANGUNAN
Luas ( M2 )
Biaya Per ( M2 )
Nominal Bayar
CANCEL UPDATE DATA
EXIT DELETE
Gambar 4.26 Perancangan Input Data Transaksi PBB
6. Tampilan Input Data Jurnal
Berikut tampilan input data jurnal :
LOGO
Data Jurnal
Tgl
Keterangan
Debit
Kredit
BANK JABAR BANTEN
PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
ADD SAVE
EDIT DELETE
CANCEL EXIT
CETAK
Total Debit
Total Kredit
Gambar 4.27 Perancangan Input Data Jurnal
119
7. Tampilan Input Data Wajib Pajak SSP
Berikut tampilan input data wajib pajak SSP :
LOGO
BANK JABAR BANTEN
PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
Data Wajib Pajak SSP
INPUT VIEW
NPWP
Nama ADD
Alamat SAVE
Telepon CANCEL
Kode MAp
Kode Setoran
EDIT EXIT DELETE
Gambar 4.28 Perancangan Input Data Wajib Pajak SSP
8. Tampilan Input Data Map
Berikut tampilan input data Map :
LOGO
Data Map SSP
BANK JABAR BANTEN
PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
INPUT VIEW
Kode Map
Kode Setoran
Nama Map
ADD SAVE CANCEL
EDIT EXIT DELETE
Gambar 4.29 Perancangan Input Data Map
120
9. Tampilan Input Data Setoran
Berikut tampilan input data setoran :
LOGO
BANK JABAR BANTEN
PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
Data Setoran SSP
INPUT VIEW
Kode Setoran
Nama Setoran
ADD SAVE CANCEL
EDIT EXIT DELETE
Gambar 4.30 Perancangan Input Data Setoran
10. Tampilan Input Data Transaksi SSP
Berikut tampilan input data transaksi SSP :
LOGO
BANK JABAR BANTEN
PT. PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA BARAT DAN BANTEN
KCP CIPANAS
Data Transaksi SSP
INPUT VIEW
NPWP
Tahun yang Dibayar
Tgl Jatuh Tempo UPDATE DATA
Nominal Bayar
Lama Jatuh Tempo ADD SAVE
Denda CANCEL
Total Bayar
Tgl Pembayaran
EDIT EXIT DELETE
Gambar 4.31 Perancangan Input Data Transaksi SSP
121
4.2.5.3 Perancangan Output
Rancangan keluaran yaitu informasi yang di hasilkan oleh system berupa laporan dari hasil proses masukan yang di terima oleh system informasi.
Berikut adalah rancangan keluaran :
1. Laporan Wajib Pajak PBB
Berikut tampilan laporan wajib pajak PBB :
LAPORAN WAJIB PAJAK PBB
Tempat Pembayaran : Bank Jabar KCP Cipanas
Kecamatan Cipanas
NOP Nama Wajib Pajak Desa Kecamatan
Tembusan disampaikan Kepada :
Yth. Camat Kepala Daerah
Kecamatan Cipanas
Di Cipanas
Yth. KP. Pajak Pratama
Cianjur
Kepada Yth
Pimpinan Bank Jabar Cianjur
Bank Persepsi
Di Cianjur
Nominal Bayar Denda Total Tahun Status
Cipanas, 2010
Pimpinan KCP Cipanas
Gambar 4.32 Perancangan Output Wajib Pajak PBB
2. Laporan Transaksi PBB
Berikut tampilan Transaksi pajak PBB :
LAPORAN TRANSAKSI PBB
Tempat Pembayaran : Bank Jabar KCP Cipanas
Kecamatan Cipanas
Nama Desa NOP
xxxxx xxxxx
xxxxx
Jumlah Keseluruhan
Tembusan disampaikan Kepada :
Yth. Camat Kepala Daerah
Kecamatan Cipanas
Di Cipanas
Yth. KP. Pajak Pratama
Cianjur
Kepada Yth
Pimpinan Bank Jabar Cianjur
Bank Persepsi
Di Cianjur
Tahun Total Bayar
xxxx xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
Cipanas, 2010
Pimpinan KCP Cipanas
Gambar 4.33 Perancangan Output Transaksi PBB
122
3. Laporan Penerimaan Harian PBB
Berikut tampilan penerimaan harian PBB :
Laporan Penerimaan PBB
Tanggal Pembayaran x/x/xxxx
Nama Kecamatan Nama Desa NOP Nama WP Tahun Total Bayar
xxxxx xxxxx xx.xx.x.xxx xxxxxxxx xxxx xxxxx
xxxxx xxxxx
xxxxx xxxxx
xxxxx
Total Keseluruhan
x/xx/xxxx
Gambar 4.34 Perancangan Output Penerimaan PBB
4. Laporan Wajib Pajak SSP
Berikut tampilan wajib pajak SSP :
LAPORAN WAJIB PAJAK SSP Kepada Yth
Pimpinan Bank Jabar Cianjur
Tempat Pembayaran : Bank Jabar KCP Cipanas Bank Persepsi
Kecamatan Cipanas Di Cianjur
NPWP Nama Wajib Pajak Nama Map Nominal Bayar Denda Total Tahun Status
Tembusan disampaikan Kepada : Cipanas, 2010
Yth. Camat Kepala Daerah
Kecamatan Cipanas
Di Cipanas
Yth. KP. Pajak Pratama
Cianjur Pimpinan KCP Cipanas
Gambar 4.35 Perancangan Output Wajib Pajak SSP
123
5. Laporan Transaksi SSP
Berikut tampilan Transaksi SSP :
LAPORAN TRANSAKSI SSP Kepada Yth
Pimpinan Bank Jabar Cianjur
Tempat Pembayaran : Bank Jabar KCP Cipanas Bank Persepsi
Kecamatan Cipanas Di Cianjur
Nama Map NPWP Tahun Total Bayar
xxxxx xxxxx xxxx xxxxxxxxx
xxxxx xxxxxxxxx
Jumlah Keseluruhan xxxxxxxxx
Tembusan disampaikan Kepada : Cipanas, 2010
Yth. Camat Kepala Daerah
Kecamatan Cipanas
Di Cipanas
Yth. KP. Pajak Pratama
Cianjur Pimpinan KCP Cipanas
Gambar 4.36 Perancangan Output Transaksi SSP
6. Laporan Penerimaan Harian SSP
Berikut tampilan penerimaan harian SSP :
Laporan Penerimaan SSP
Tanggal Pembayaran x/x/xxxx
Nama Map Nama Setoran
xxxxx xxxxx
xxxxx
xxxxx
Jumlah Keseluruhan
NPWP Nama Tahun Total Bayar
x.xx.xx xxxxx xxxx xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
x/xx/xxxx
Gambar 4.37 Perancangan Output Penerimaan SSP
124
4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan
Sistem ini dibuat secara client server yang hanya dapat dilakukan oleh administrator yaitu bagian Bagian Adminitarsi sebagai server, Teller dan Bagian Analisa sebagai client.
`
Client
Bagian Teller
`
Komputer Server
Bagian Administrasi
`
Client
Analisa
Gambar 4.38 Rancangan arsitektur jaringan
Perangkat lunak ini menggunakan topologi jenis star network untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain. Topologi star biasa digunakan untuk LAN (Local Area Network) dengan jumlah komputer yang terhubung. Topologi jaringan star (star Network) menghubungkan node dalam jalur data (star) melalui switch atau hub dan diteruskan ke node tujuan. Adapun alat bantu dalam arsitektur jaringan ini menggunakan kabel UTF dengan metode pengkabelan cross.